"Khusus tenaga penyuluh pertanian. Ini serentak se-Indonesia. Total keseluruhan CPNS yang akan direkrut secara nasional berjumlah 60.000 orang. Tapi berapa jatah setiap daerah, saya belum mengetahuinya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang Syafrial Evi di sela-sela kegiatan pembukaan turnamen futsal antar parpol-TNI Polri dan wartawan di Tanjungpinang, Sabtu (1/6).
Sedangkan untuk perekrutan CPNS umum, kata Syafrial, Pemko belum mengetahui secara pasti, apakah juga akan dibuka pendaftarannya atau tidak tahun ini atau tidak. Namun, CPNS yang akan direkrut nanti, idealnya diharapkan di setiap satu kelurahan, pemerintah menginginkan ada 18 orang khusus untuk tenaga penyuluh pertanian tersebut.
"Sistemnya sama, yakni tes. Kemarin pas pertemuan di Jakarta, sistem perekrutan, mulai dari yang menentukan dan mengawasi CPNS ini tadi semuanya dari pusat. Kepala daerah hanya menandatangani saja. Makanya, waktu pertemuan itu, sejumlah Walikota protes perekrutan itu. Seharusnya, juga ada rekomendasi dari kepala daerah," katanya.
Syafrial mengatakan, melihat kondisi saat ini, jelas, PNS tetap yang dimiliki Pemko sangatlah kurang. Tetapi kekurangan itu sudah diisi oleh tenaga honorer, jadi jumlahnya berlebih.
"Kita berharap juga ada rekrut PNS dari honorer, dengan pola berimbang ada dari umum juga. Honor itu tadi yang diutamakan adalah tenaga medis dan guru. Karena, kita masih banyak kekurangan tenaga guru di kota ini," katanya.
Kekurangan tenaga guru, kata Syafrial, dikarenakan banyaknya PNS tenaga guru yang sudah pensiun, jumlahnya mencapai 100 lebih orang. Sedangkan Tenaga guru honorer angkanya cukup fantastis mencapai 1200 orang. Mereka direkrut tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah serta tidak memenuhi standar pengangkatan honor. Masalah ini dikarenakan, tidak adanya perekrutan CPNS dibidang tersebut.
"Ada dilema dari sekolah kita, kalau tak diangkat honorer, tak ada pengganti PNS guru yang pensiun. Makanya mereka merekrut sendiri tenaga honorer itu. Padahal, kita sudah mewanti-wanti tidak mengangkat honorer, apalagi jumlahnya mencapai ribuan orang. Sehingga kita adakan seleksi adminitrasi sesuai kemampuan keuangan daerah dan di drop ke data base. Kemungkinan bisa kita rekrut CPNS," ucapnya lagi.
Sementara itu, lanjut Syafrial, saat ini, sesuai data yang telah dihimpun, terdapat enam orang lulusan SMA menjadi guru pegawai negeri sipil tetap. Hal ini terjadi, karena ada kesalahan dari pusat. Oleh sebab itu, Pemko akan kembali melakukan pendataan secara kongkrit. Karena, seseorang diangkat menjadi guru PNS tetap, wajib melalui kualifikasi pendidikan minimal D3 dan S1.
"Ada enam lulusan SMA yang jadi guru tetap di Tanjungpinang," katanya. (yan)
Posting Komentar