"Program P3K yang dikelola oleh KBRI Singapura dirintis sejak 2009 oleh Duta Besar RI Wardana yang saat ini menjadi Wakil Menteri Luar Negeri," demikian Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi. Menurut Dubes, dalam jangka panjang program ini ditujukan untuk menyiapkan PLRT purna penempatan, sehingga pada saat kembali ke tanah air mereka dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh untuk memulai usaha baru.
Disebutkan bahwa program ini mendapat dukungan penuh seluruh komponen masyarakat Indonesia di Singapura, yang dibuktikan dengan adanya beberapa tenaga relawan pengajar dari kalangan mahasiswa, profesional hingga ibu rumah tangga.
Capaian terkini, salah satu program P3K adalah dalam Ujian Nasional Kesetaraan B dan C tahun ajaran 2011 dimana untuk Paket B berhasil meluluskan 37 peserta dari 41 PLRT (90%) dan Paket C berhasil meluluskan 84 peserta dari 88 PLRT (96%).
Jumlah kelulusan ini mengalami peningkatan sangat signifikan dibandingkan jumlah kelulusan tahun sebelumnya yang hanya di bawah 50 persen. Statistik total kelulusan tercatat ada 1784 PLRT sejak program ini dirintis pada 2009.
Menurut Kepala Sekretariat P3K Yaya Sutarya, program P3K dilakukan setiap hari Minggu agar tidak mengganggu kegiatan sekolah formal di SIS, dan pada umumnya para PLRT diberi ijin libur oleh majikan mereka pada akhir pekan.
Metode pengajaran yang diberikan sama dengan penyelenggaraan sekolah formal bertaraf internasional. Media pembelajaran sudah menggunakan e-learning dan kurikulum yang digunakan mengadaptasi kurikulum internasional.
"Sebagai contoh, modul yang digunakan untuk kursus Bahasa Inggris telah mengadaptasi kurikulum Cambridge," ujar Sutarya, melalui Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya Fachry Sulaiman.
Perangkat pendukung seperti e-library dan jaringan wifi yang disediakan oleh KBRI Singapura dinilai sangat membantu para peserta didik mengakses informasi global lebih mudah.
Di samping itu, P3K juga memberikan keterampilan tambahan seperti Bahasa Mandarin, keterampilan berwirausaha, keagamaan dan konsultasi kerja.
"Kegiatan extrakurikuler olahraga, seni musik dan tari diberikan juga kepada para peserta didik sebagai bekal dalam promosi budaya Indonesia," imbuh Sutarya.
Semua kegiatan tersebut kecuali untuk pembayaran uang kuliah di Universitas Terbuka diberikan secara cuma-cuma kepada para PLRT di Singapura. Untuk kelancaran semua Kegiatan P3K ini didukung oleh 26 tenaga pengajar dari SIS dan relawan lokal.
Program P3K dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para PLRT di Singapura agar menjadi pekerja yang kompetitif dan berpandangan ke depan. Selain itu juga untuk mendukung pengetahuan keselamatan kerja sebagai pekerja asing di Singapura.
(prs/PRS/dtc)
(foto : kemlu)
Anda Ingin Bekerja di Singapura atau negara lainnya, Taiwan, Hong Kong dan Malaysia silahkan hubungi PJTKI RESMI.
Proses di Jakarta - Jawa Tengah - Jawa Timur
Informasi Lebih Lanjut Silahkan langsung Telpon Ke HP "Pak Agus"
Maaf Kami Tidak Melayani SMS
Karena Banyaknya Peminat Kami tidak Bisa membalas SMS.
Karena Banyaknya Peminat Kami tidak Bisa membalas SMS.
HP : 081 235 491 898 (Simpati).
HP : 087 858 111 096 (XL).
HP : 0856 0802 8600 (IM3)
Posting Komentar