Irawan, pada acara yang juga sekaligus pembukaan pameran foto tersebut di Taipei, Minggu, meraih penghargaan dan uang tunai sebesar 30.000 Dolar Taiwan (setara Rp9 juta).
Irawan mengatakan, karya yang berjudul "Doa Bersama" itu menggambarkan ketaatan pekerja kita di luar negeri dalam menjalankan ibadahnya. Kebebasan menjalankan ibadah secara terbuka memang mendapat jaminan dari pemerintah Taiwan.
"Sungguh indah toleransi beragama di Taiwan. Untuk itu sebagai pekerja di negeri orang hendaknya kita patuh mengikuti peraturan di negara setempat dan jangan merusak kepercayaan yang telah diberikan," kata Irawan yang berniat memberikan uang hadiahnya kepada orang tuanya di Tanah Air.
Selain Irawan, juara kedua diraih Rangga Aditya (Khas Kesatuan Taiwan) dengan karya yang menggambarkan adanya kedekatan budaya Taiwan dengan Indonesia seperti dalam pakaian tradisional salah satu daerah di Taiwan yang mirip dengan pakiaan khas daerah Kalimantan yang berwarna terang.
Juara ketiga diraih Hadzig Fraboyir (Teman Kecilku, Ayo Makan Bersama Nasi Kuning) dengan foto yang menceritakan keterkejutan mahasiswa studi doktoral itu akan ketertiban anak-anak kecil Taiwan dalam mengantri untuk sekedar mendapatkan sepiiring nasi tumpeng Indonesia.
Rangga, mahasiswa yang sedang studi master itu berhak atas hadiah uang sebesar 20.000 Dolar Taiwan atau senilai Rp6 juta. Sedangkan Hadzig, mahasiswa yang sedang studi program doktoral mendapatkan uang sebesar 10.000 Dolar Taiwan atau setara Rp3 juta.
Pameran Foto bersama itu melibakan karya wartawan foto Antara dan juga para pekerja dan WNI lainnya di Indonesia yang memang sengaja didorong oleh Radio Taiwan International (RTI) guna mendorong cerita sejujurnya tentang kehidupan WNI selama tinggal di negara tersebut. (*)
Posting Komentar