Pekanbaru - Penerimaan CPNS di Pemkot Dumai diduga tidak transparan. Dari sekitar 4000-an peserta, sebanyak 674 di antaranya, nilai dan namanya tidak keluar dalam daftar scoring.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Dumai Anggota Fraksi Demokrat DPRD PDS Robert RH Situmeang dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (06/01/2009). Menurutnya, pihaknya sudah menerima keluhan para perserta yang dinyatakan tidak lulus tersebut.
Dia menjelaskan, dari sekitar 4 ribuan perserta, ada 674 perserta CPNS yang lulus administrasi dan mengikuti ujian. Bagipeserta yang sudah mengikuti ujian, hasil ujian dikeluarkan oleh Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LMFEUI).
"Semestinya peserta yang sudah ikut ujian, nilai dan namanya sekalipun tidak lulus harus tetap diumumkan. Tapi kali ini justru aneh, nama-nama 674 peserta tidak tidak tertera dalam pengumuman tersebut. Inilah yang kita anggap ada keganjilan dalam penerimaan CPNS di Pemkot Dumai," kata Robert dari politikus PDS itu.
Dugaan kecurangan lainnya, beber Robert, ada tiga nama memiliki peringkat yang seharusnya lulus berdasarkan scoring LMFEUI, tetapi ternyata tidak lulus. Begitu juga soal jumlah nama yang diumumkan saat penerimaan, kurang 32 dari jumlah formasi yang diumumkan.
"Kita juga menerima sejumlah data lainnya, semisal ada peserta yang melamar menggunakan ijazah D III tetapi diterima di S1. Di samping itu juga ada data lima peserta memiliki nomor urut ganda," kata Robert.
Atas berbagai kejanggalan penerimaan CPNS ini, kata Robert, DPRD Dumai sudah mengagendakan untuk memanggil Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Dumai, yakni Khadarisman Arif. Hal itu perlu dilakukan, sehubungan banyaknya kecurangan yang terjadi saat penerimaan CPNS.
"Kita sudah mengagendakan untuk hearing, namun berbagai alasan pihak BKD selalu mengulur-ulur waktu. Tapi dalam waktu dekat ini juga, masalah ini harus segera dituntaskan," kata Robert. (cha/djo)

Posting Komentar