Sri, seorang pelamar, Minggu (21/11/2010) kepada pers mengaku bingung, saat menerima amplop kosong itu dari tukang pos yang datang ke rumahnya. Amplop balasan yang alamatnya ditulis oleh tangannya sendiri itu datang dalam kondisi terlipat dua.
Amplop warna coklat berukuran map itu hanya disteples saja. Sementara tali pengikat sudah tidak ada. Pelamar formasi kebidanan juga tidak menemukan isi apapun di dalam amplop.
"Saya tanya teman yang lain ternyata mereka terima nomor ujian," katanya.
Menurut ibu satu anak itu, amplop balasan itu diterimanya Jumat (18/11/2010) lalu sekitar pukul 11.00 WIB. Awalnya ia tidak terlalu memerhatikan isi dalam amplop karena sibuk memasak.
Namun, usai memasak ia lalu memeriksa amplop tersebut. Amplop yang ia kirimkan bersama surat lamaran pada Selasa (16/11/2010) lalu itu ternyata tidak berisi apa-apa.
Sri lalu mendatangi kembali kantor pos untuk menanyakan kemungkinan isi amplop terjatuh. Bukannya mendapatkan jawaban, ia lalu disuruh mengirimkan kembali amplop itu ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). "Takutnya tidak sempat lagi karena waktu sudah habis," katanya.
Terkait hal itu, Kepala Kantor Pos Prabumulih, Mulya Waldy, kepada pers mengaku menerima banyak keluhan terkait amplop balasan kosong itu. Mulya menyebut, kesalahan itu bukan murni dari pihaknya.
Kantor Pos hanya menerima amplop balasan dari BKD lalu mengirimkannya ke pelamar. Pihaknya tidak memeriksa sama sekali isi amplop dari BKD itu. "Kita tidak tahu jika isinya kosong," katanya.
Secara terpisah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Prabumulih, Sobban Asmuni menyebut, pengiriman amplop kosong kepada pelamar kemungkinan disebabkan kelalaian panitia. Para pelamar diminta untuk mendatangi panitia penerimaan CPNS BKD Prabumulih di gedung Pemkot Prabumulih lantai III dengan membawa lembar verifikasi. Nanti panitia akan mengecek ulang dan bila memang tercecer pelamar akan diberikan nomor ujian.
Posting Komentar