Nah, para anak bawang, ternyata ada lho kiat-kiat khusus yang dapat kita lakukan untuk mengatasi keadaan tersebut. Berikut tips yang diberikan Konsultan EXPERD Sylvina Savitri, seperti dikutip dari buku 13 Jurus Jitu Sukses di Dunia Kerja karangan Windya Novita, Minggu (5/5/2013).
Atasan juga Manusia
Sesama manusia biasa, atasan pun tidak luput dari kesalahan baik dalam mengobserasi, mengambil keputusan, melihat data, dan sebagainya. Ketika kita telah memiliki sudut pandang tersebut, maka kita dapat memaklumi kesalahan si bos saat bertindak. Namun, bukan berarti kesalahan itu didiamkan tapi harus dicari jalan keluarnya.
Berikan Kritik yang Membangun
Bantu si bos untuk menjadi "lebih sukses" dengan belajar dari kesalahan yang dilakukan, sehingga menjadikannya lebih "kuat", adil, dan terhindar dari kesalahan yang sama di masa depan. Caranya bagaimana? Satu-satunya jalan adalah dengan memberikan kritik yang konstruktif atas kesalahan yang dilakukannya.
Kritiklah Perilaku bukan Pribadi
Belajarlah untuk memberikan kritik yang asertif. Artinya, kritik si bos secara perilaku bukan pribadi. Tentu, cara menyampaikan kritik pun harus diperhatikan. Pandai-pandailah menempatkan diri saat memberikan kritik kepada atasan, yakni dengan bersikap profesional dan bijaksana.
Sampaikan Kritik Sesuai Fakta
Saat menyampaikan kritik, berikan informasi deskriptif berdasarkan fakta. Ekspresikan pandangan dan perasaan kita terhadap fakta itu bahkan bila perlu berikan saran yang atas perubahan yang diinginkan. Cara ini akan menghindarkan kita dari kesalahpahaman dan justru mendapat penghargaan dari atasan.
Berpegangan pada Fakta
Pegang fakta dan keyakinan kita kuat-kuat saat menyampaikan aspirasi kepada si bos, namun tetap sampaikan aspirasi dan harapan tersebut dengan cara yang baik, hangat, dan sopan. Jauhkan sikap menuduh, keberpihakan, ataupun memojokkan.
Kumpulkan Bukti
Buatlah dokumentasi hasil kerja kita. Simpan email penting dan bukti-bukti komunikasi lain yang mendukung. Sehingga ketika suatu saat atasan salah paham atas kesalahan yang tidak kita lakukan, maka ada bukti kuat untuk membenarkan diri.
Sumber : Kampus Okezone
Posting Komentar