Info Beasiswa Dikti - BEASISWA UNGGULAN (BU) DIKTI Tahun 2013 - 2014 (TIPS dan TRIK) 1

Sebenarnya apa saja yang harus kita persiapkan agar berhasil mendapatkan Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI. Pengalaman penulis dan pengalaman teman-teman yang mendapatkan beasiswa ini adalah

1). Niat yang tulus. Niatkan sungguh-sungguh bahwa benar-benar ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Karena penulis muslim tentu niatnya menuntut ilmu demi menggapai ridha Allah. Mengapa hak ini sangat penting. Tidak ada hal yang mustahil bagi Allah bila niat baik insyaAllah dikabulkan. Jadi Ingat pesan ayah bahwa selalu ada jalan yang niatnya baik, setiap ada niat yang baik dan mulia pastikan akan dimudahkan oleh Allah. Seperti contoh ada teman penulis waktu itu tahun 2012 mengikuti beasiswa ini. Dari pengumuman pertama sampai pengumuman terakhir namanya tidak ada. Namun dia tak pernah putus asa dan menyerah. Tiba-tiba suatu keajaiban terjadi ketika SK penerima di umumkan namanya ada tertera disana. Hal yang luar biasa. Bagi Allah tidak ada yang tidak mustahil. Begitu terharunya penulis saat itu mendapat khabar kalau dia lulus. Perlu teman-teman ketahui dia mendapat berita itu ketika berada di mushola kampus. 

2. Persiapkan berkas dengan cerdas dan ikhlas. Persiapan yang kedua ini seperti motivasi saja. Hehehe. Iya cerdas dan ikhlas selalu penulis bawa dalam kehidupan sehari-hari. Cerdas dalam arti seperti ini. Hal terpenting di mengurus Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI ini pengalaman tahun 2012 dan 2013 adalah SK ikatan kerja dan surat rekomendasi dari universitas pengirim. Kedua hal ini begitu menguras otak dan membuat stress. Namun bila kita lakukan dengan cerdas dan ikhlas serta sudah bermodal niat yang tulus semuanya akan enjoy. Kita memang akan dilempar seperti bola. Harus menghadap ke ruang ini dan rupanya kita dilempar keruangan lain. Proses mendapatkan keduanya ini sebenarnya dimulai dari dosen pembimbing. Biasanya dosen mencari asistenya iya dari anak-anak bimbingannya. Selanjutnya dari LAB/Dosen tersebut selanjutnya ke program studi, bila berhasil program studi akan mengirimkan ke departemen lanjut lagi departemen akan merekomendasikan ke Pimpinan Fakultas dan terakhir Fakultas akan merekomendasikan ke Rektor/PR 1. Ada juga beberapa teman tanpa melewati jalur formil tersebut. Bila kenal baik dengan Pimpinan Universitas atau masih ada tali saudara dengan beliau. Kedua syarat tersebut begitu mudah didapat. Bahkan ada teman yang hanya dalam hitungan jam mendapatkan tersebut. Iya tergantung keberuntungan. Tapi ini 1200 satu. Kembali lagi bahkan saat gagal mendapatkan kedua hal syarat tersebut. Otak terkuras dan tenaga habis dibuatnya. Jalur formil sudah ditempuh? Jalur cepat sudah dicoba (uji nyali) siapa tahu keberuntungan berpihak pada kita. Namun tidak sedikit yang gagal. Kok bisa? Mengapa bisa terjadi? Sudah mendapatkan rekomendasi dari Fakultas namun tiba di pimpinan universitas mentok. Tidak ada tindak lanut. Jangan salah lho mengurusnya bukanlah satu dua hari namun bisa lebih sebulan. Saat ini banyak pimpinan universitas yang salah persepsi mengenai kedua persyaratan ini terutama SK ikatan kerja. Mereka menganggap bila nanti setelah selesai pendidikan master/doktor penerima beasiswa akan menuntut diangkat menjadi dosen di universitas pengirim. Persepsi yang benar-benar keliru dan tidak bijak. Sebagai catatan kedua syarat tersebut hanya merupakan salah satu syarat untuk mengikuti seleksi beasiswa. Bukan suatu hal final. Alasan pimpinan universitas karena nanti bila mereka menuntut diangkat mau digaji pakai apa? Dari mana uang untuk membayar gajinya? Dosen sudah penuh. Sehingga sebenarnya ini kewajiban dari DIKTI untuk melakukan sosialisasi yang lebih detail dan kewajiban kita selaku calon penerima untuk menjelaskan kepada pimpinan perguruan tinggi tersebut. Yakinkan bahwa anda tidak akan menuntut di angkat bila selesai nanti. Namun memang ada beberapa universitas yang tetap ngeh  tidak akan memberikan SK dan rekomendasi tersebut. Tak ada yang salah dan begitu mulia bila kita memberi jalan pada generasi penerus yang notebene adalah anak didik sendiri calon sebagai penerus bangsa sebagai penerus pimpinan universitas nantinya. Toh biayanya dari pemerintah, toh biayanya itu adalah uang rakyat. Uang kita juga. Tak begitu mendasar bila ada yang mengajukan ke universitasnya sendiri sebagai alumni tidak mendapatkan hal tersebut. Penulis salut ada salah satu universitas yang bahkan melakukan ujian tertulis siapa yang ingin mendapatkan beasiswa ini. Ini baru keren. Patut dicontoh. Iya moga-moga univeritas yang sedikit ngeh melakukan jalan ini iya itung-itung bisa tahu sejauh mana keseriusan anak didiknya ingin mendapatkan Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI ini. Benar, cerdas dan ikhlas harus dimiliki. Iya memang ruwet. seharusnya sebagai pimpinan harus mengapresiasi bila ada anak didiknya ingin menuntut ilmu lebih tinggi sesuai dengan kapasitas dan kualitas yang dimilikinya. Bila banyak alumninya melanjutkan pendidikan ke pascasarjana tentu akan memperbaiki kualitas/akreditasi universitas itu sendiri. Lihatlah universitas yang bergengsi seperti IPB, UGM, UI dan ITB. Bisa di lihat universitas mana yang paling banyak mendapatkan beasiswa tersebut di data DIKTI. Betapa mulianya selaku pimpinan universitas memberikan ruang untuk anak didiknya. Khusus untuk yang Beasiswa Unggulan (BU) DIKTI luar negeri selain kedua tersebut tambahanya ada 2 yaitu 1). LoA dari Profesor universitas yang dituju bisa melewati dosen pembimbing kita dahulu atau dosen-dosen yang memiliki kolega di LN. 2) TOEFL atau /IELTS. Lebih lengkapnya silakan unduh panduan beasiswanya di sini

3. Daftar segera. Bila syarat keduanya sudah lengkap silakan langsung mendaftar secara online di sini Isi formulir dengan selengkap lengkap-lengkapnya. Dan juga daftar online di universitas yang dituju. Lakukan sesuai dengan panduan dan petunjuk terbaru. Bila opsi yang kedua di atas gagal dan tidak mendapatkannya yaitu SK dan rekomendasi dari pimpinan universitas. Silakan tetap mendaftar saja. Mencoba lebih baik dari pada tidak sama sekali. Tidak ada yang tidak mustahil bagi Allah. Isi berkas sesuai yang dimiliki. Untuk berkas pendaftaran yang dikirim secara online dan pos semuanya harus diarsipakan. Karena pengalaman sebelum-sebelumnya banyak berkas yang hilang atau tercecer atau kita juga tidak tahu data kita tidak ada. Sehingga itu dijadikan bukti bila kemudian hariterjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jauh dari bayangan kita. Salah satu kegagalan banyak terjadi ditahap ini.

4. Berdoalah. Doa yang paling terkabul adalah doa seorang ibu. Minta pada ibu agar kita diluluskan dan dimudahkan jalannya. Pada ayahpun begitu. Restu orang tua adalah restu Allah juga. Minta doa pada saudara dan tetangga jauh serta dekat. Sebaga pengalaman penulis bila ada niat kita yang baik sudah kita lakukan dengan cerdas dan ikhlas, jangan lupa kita minta doa pada anak-anak yatim, orang-orang miskin, jompo atau anak-anak jalanan dengan cara bersedekah dengan menyebutkan niat kita untuk apa. Bisa kita sendiri menyebutkan, lewat orang tua atau saudara kita yang melakukan namun niatnya agar kita diberi kemudahan untuk mendapatkan beasiswa ini. Disebutkan dalam hati atau dikeraskan tak jadi soal. Yakinlah doa mereka begitu dasyat. Percayalah. Bukankah sedekah itu menyelamatkan kita dari api neraka dan bencana di dunia ini. 

Ditunggu apalagi. Ayo silakan daftar. Semua generasi penerus bangsa ini berhak mendapatkan kesempatan emas ini. Tak ada beda orang kaya, miskin, orang kampung dan orang kota. Semua miliki hak dan kesempatan yang sama. Mengutip kata Dekan SPs IPB Dr Dahrul waktu itu " 1200 mimpi terwujud karena 1 langkah yang kecil". Semoga ini menjadi langkah kecil mewujudkan yang besar. Semoga