Curriculum Vitae atau dalam Bahasa Indonesia diartikan Daftar Riwayat Hidup merupakan rangkuman perjalanan hidup seseorang mengenai identitas orang yang menulis CV tersebut, seperti riwayat Pendidikan, Identitas diri, keterampilan/keahlian,dll. Serapi apapun curriculum vitae (CV), bisa jadi masih mengandung kesalahan. Sedikitnya ada sepuluh kesalahan klasik yang sangat sering terjadi ketika kita membuat CV. Tetapi, tidak udah khawatir, kesalahan-kesalahn ini mudah diantisipasi, Untuk memastikan CV-mu bebas salah, simak daftar berikut :
Salah Pengetikan dan tata Bahasa
Perbaiki kesalahan ini dengan membaca ulang resumemu dan minta beberapa orang mungkin teman anda memeriksanya.
Bercerita
Resumemu bukanlah ajang bercerita. Pastikan CV-mu tidak bertele-tele dan ringkas.
Foto
Simpan foto dirimu di Facebook, CV tidak memerlukan foto, meski sekarang ada bebrapa perusahaan yang menginginkan menyertakan foto kedalam resume untuk alasan kemudahan data. ada baiknya anda menyertakannya pada halaman yang berbeda (soft-file) atau disertakan (hard-file).
Alamat email aneh
meski nama email merupakan hak bagi setiap orang, namun pemilihan nama pada email sebaiknya tidak terlalu mengekspose diri sendiri seperti "Sexygirl369@hotmail.com" atau "runningman222@gmail.com" tidak akan diterima dalam CV. Perbaiki kesalahan ini dengan membuat alamat email standar beridentitas namamu atau gunakan saja fasilitas email gratis dari kampusmu. dengan penggunaan email dengan nama kita hal tersebut lebih terkesan etis dan kita bersungguh-sungguh ingin melamar pekerjaan tersebut.
Rincian yang tidak lengkap
Selain alamat emailmu aneh dan tidak mencerminkan profesionalitas, kealpaanmu mengisi detail informasi lainnya, seperti nomor telepon dan alamat rumah, akan membuat perekrut pegawai curiga padamu.
Informasi yang tidak relevan
Kamu tidak perlu mencantumkan semua detail pengalaman kerja yang kamu miliki jika itu tidak relevan dengan bidang pekerjaan yang kamu lamar. Kamu bisa mencantumkan pengalaman kerja dan organisasi jika kamu melakukan sesuatu yang sangat penting atau berprestasi dalam hal itu. Tetapi, lebih baik jika kamu mencantumkan informasi-informasi yang relevan dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.
Format dokumen salah
File CV-mu mungkin terlihat rapi di komputermu, tetapi belum tentu di komputer pegawai HRD yang membacanya. Yang paling buruk, bisa jadi filemu tidak bisa dibuka oleh mereka. Menyiasatinya mudah saja, kirimkan CV-mu dalam bentuk PDF. File .pdf merupakan filetype sandart yang digunakan dalam pengiriman dokumen melalui media elektronik/internet.
Terlalu personal
Terkadang, mencantumkan minat pribadi adalah sentuhan yang manis dalam resumemu. Tetapi, menambahkan terlalu banyak informasi yang membuat mereka yang membaca resumemu bisa menebak ras, agama, suku bangsa, kewarganegaraan, usia, atau orientasi seksual tidaklah baik. Jauhi paparan tentang informasi tersebut, dan resumemu pun bersih.
Tidak membuat poin dalam resume
Para pembaca CV menginginkan resume yang mudah dibaca. Bentuk teks penuh tidaklah mendukung hal tersebut. Jadi, buatlah resumemu dalam poin-poin informasi yang lebih mudah dibaca dan dipahami.
Paparan tugas
Informasi tentang 'tugas saya meliputi' atau 'saya bertanggung jawab pada' tidaklah menunjukkan kualitasmu pada calon pemberi kerja. Kamu seharusnya fokus pada pencapaianmu, bukan kompetisi yang kamu lalui.
Nah, sekarang pastikan kamu tidak menjadi 'kornan' selanjutnya atas berbagai kesalahan klasik dalam CV ini. Sepuluh hal ini turut menentukan nasibmu dalam mendapatkan kesempatan wawancara kerja atau membuat resumemu masuk keranjang sampah.
Posting Komentar